Welcome to MTC YOGYAKARTA - BARBERSHOP UNIVERSITY - Pusat Belajar Manajemen Usaha Barbershop dan Kursus Barbershop di Indonesia. Hubungi Kami Segera SMS/WA.0858.7532.4564. KESUKSESAN USAHA ANDA dimulai dari Belajar di BARBERSHOP UNIVERSITY

Tuesday, July 26, 2016

BEGINI Cara Memotong Rambut Anak



Balita seringkali takut bahkan menangis histeris saat rambutnya akan dipotong. Kegiatan yang tidak berbahaya ini akan menakutkan bagi mereka, sehingga rutinitas memotong rambut seringkali merepotkan.

Berikut adalah Salah satu Cara Cara memotong Rambut anak Dan Beberapa perawatan wajib Anda lakukan pada rambut mereka, salah satunya adalah memotong rambut Anak anak agar lebih rapi sehingga membuat mereka lebih bebas bermain dan beraktivitas. Rambut yang pendek juga memudahkan Anda mencuci rambut mereka.

Berikut cara agar anak mau duduk manis dan tidak menjerit saat rambutnya dipotong.

1. Hindari kata 'Potong Rambut'
Bagi Anak,'memotong' dapat diartikan sebagai sesuatu yang menyakitkan. Sehingga rutinitas potong rambut yang seharusnya menyenangkan bisa berakhir dengan tangisan dan trauma sekalipun Anak Anda tidak terluka akibat tergores gunting pemotong rambut. Ganti kata 'memotong rambut' dengan 'merapikan rambut'. Ini akan sama seperti merapikan tempat tidur atau kamar, membuat rambutnya lebih rapi.

2. Awali dengan memBeri Contoh
Anak selalu butuh contoh untuk segala sesuatu yang akan dia lakukan. Beri contoh dengan memotong rambut Anda terlebih dahulu (tidak perlu ekstrim), setelah itu jelaskan pada Anak Anda, "Rambut Ayah  sudah dirapikan? Ayah jadi Ganteng  kan? Rambut kamu juga harus dirapikan Supaya kamu juga ganteng seperti Ayah" atau beri contoh dengan potongan rambut istri Anda bila Anak Anda adalah Perempuan.

3. Sebaiknya orang tua meLakukan Sendiri
Mayoritas Anak-anak tidak 'bersahabat' dengan orang asing, sehingga membawanya ke Tukang Pangkas Rambut tidak terlalu dianjurkan. Selain membuat Anak tidak nyaman karena berhadapan dengan orang asing, Pangkas Rambut akan menjadi tempat yang sama seramnya dengan klinik dokter gigi. Anda bisa merapikan rambut balita seorang diri dengan bantuan gunting dengan ujung tumpul.

4. Jangan lupa Beri Alas Kain Yang Lucu
Agar potongan rambutnya tidak jatuh ke pakaian dan membuat kulit tengkuknya gatal, beri kain alas pada leher balita Anda (seperti yang dilakukan salon). Agar si anak tertarik, Anda bisa membeli kain meteran dengan motif kartun dan ajaklah Anak Anda untuk memilih motif dan warna yang dia suka. Tidak perlu lebar, kain dengan lebar 1 meter sudah cukup.

5. Selalu Perhatikan Mood si Anak
Anda harus tahu bagaimana mood Anak sebelum merapikan rambutnya. Bila dia cukup senang, maka Anda dapat memintanya untuk 'merapikan' rambut. Tetapi jika dia sedang ngambek, maka kemungkinan besar dia akan menolak siapapun untuk menyentuh rambutnya. Tunggu hingga mood-nya kembali normal sebelum merapikan rambut si Anak.

6. Untuk dapat membujuk, Ajak Menonton Film
Acara memotong rambut akan menyenangkan bila Anak diam dan tidak berlari ke sana kemari. Bila dia menyukai tayangan tertentu, Anda bisa memotong rambutnya saat dia sedang menonton televisi. Biasanya perhatian Si Anak akan lebih fokus pada tayangan tersebut dibanding rambutnya. Jika tidak berhasil, Anda bisa merapikan rambut Anak anda saat dia sedang tertidur lelap.

Sumber: http://www.waspada.co.id


Sunday, July 10, 2016

Pusat Kursus Potong Rambut Pria Barbershop di Yogyakarta



Saya yakin, saat ini Anda sedang mencari banyak informasi tentang bisnis Barbershop. Anda cerdas sekali bisa berada di blog BARBERSHOP UNIVERSITY ini. Ketahui dulu 7 Tips Mengelola Usaha Kecil Agar Sukses berikut ini yaa

Memulai bisnis sendiri tentu diimpikan setiap orang yang ingin meraih kemapanan finansial tanpa harus mengandalkan gaji. Namun, seringkali hambatan yang datang bukan dari orang lain melainkan dari diri sendiri. Ada saja alasan yang dilontarkan orang yang baru akan memulai bisnis, bahkan sebelum mereka mencobanya.

Permasalahan yang paling klise adalah soal modal. Seseorang yang belum pernah terjun ke dunia bisnis mengira bahwa bisnis memerlukan modal yang besar dan penghasilan yang didapat langsung besar. Hal ini kurang tepat adanya, karena tidak semua bisnis yang sukses dan menghasilkan dimulai dari modal yang fantastis. Adakalanya pengusaha kecil memulai usahanya dengan modal yang sangat terbatas, kemudian dari modal itulah udahanya berkembang. Ada pula yang memulai usaha yang langsung besar, namun tak sampai setahun bisnisnya gulung tikar karena ketidakmampuan dalam mengelola usaha.

Jadi, apa saja tips untuk mengelola usaha kecil agar sukses? Berikut poin-poin yang dapat membantu Anda meraih kesuksesan dalam menjalankan usaha kecil Anda.

1. Belajar dari Kesuksesan Orang Lain
Prinsip utama dalam memulai bisnis adalah dengan melihat bisnis orang lain. Jika Anda melihat seseorang menjalankan bisnis dalam kurun waktu yang cukup lama (dan tetap buka), maka Anda bisa memulai usaha yang sama dengan sedikit inovasi di dalam usaha tersebut. Misalnya saja berdagang baju muslim atau jilbab. Usaha yang satu ini memang sudah banyak yang menggeluti, namun karena permintaan pasar akan sandang terus ada maka Anda bisa mencobanya. Untuk inovasi, Anda bisa menjual brand yang belum ada di kota Anda atau bahkan memproduksi baju dan jilbab itu sendiri.

2. Siasati Modal
Setiap orang yang memulai usaha pada awalnya akan terbentur masalah modal. Solusinya, gunakan uang tabungan Anda untuk memberanikan diri memulai usaha. Berapapun jumlahnya tidak masalah, yang penting Anda bisa menemukan bisnis atau dagangan yang tepat untuk bisnis Anda. Tentunya dengan mengorbankan uang tabungan Anda sendiri, maka Anda akan lebih bersemangat untuk mengembalikan modal dan meraih keuntungan.

3. Mencari Partner
Seiring perkembangan, usaha kecil Anda akan terus membesar sehingga Anda memerlukan partner dalam mengelolanya. Entah itu partner dalam sisi permodalan, atau partner dalam menjalankan operasional usaha (karyawan). Pilihlah partner yang dapat mendukung kesuksesan bisnis Anda sehingga bisnis dapat berkembang menjadi lebih maju.

4. Menghargai Waktu
Dalam berbisnis, waktu adalah faktor yang sangat penting. Manfaatkan waktu yang Anda miliki untuk membuat usaha Anda kian maju, dagangan laris dan keuntungan meningkat. Apalagi jika Anda masih “nyambi” kerja kantoran. Anda harus berani menggunakan waktu Anda untuk bekerja keras. Suatu saat kerja keras Anda akan terbayar dnegan kesuksesan yang Anda raih.

5. Temukan Keunggulan Bisnis Anda
Setiap bisnis yang bertahan tentu memiliki minimal satu keunggulan. Jika Anda memiliki produk yang unik, maka kekuatan Anda adalah di produk (misalnya pengusaha butik, aksesoris handmade, dan pembuat kue/makanan khas). Jika Produk Anda biasa saja namun dibutuhkan, maka Anda bisa berinovasi dengan memberikan pelayanan terbaik, ramah, dan memberikan bonus atau hadiah kepada pelanggan-pelanggan Anda. Para pebisnis online biasanya memberikan penawaran gratis ongkos kirim atau giveaway bagi para customer-nya.

6. Kelola Keuangan dengan Rapi
Salah satu faktor penting dalam usaha adalah masalah keuangan. Jika usaha Anda melaju pesat, namun pengelolaan keuangannya berantakan, bisa dipastikan bisnis Anda akan gampang tumbang. Solusinya, serahkan kepada ahlinya untuk merapikan catatan transaksi keuangan Anda. Anda juga dapat menyewa jasa seorang akuntan yang berkompeten jika Anda menginginkan laporan keuangan Anda tersaji secara profesional. Dengan catatan keuangan yang rapi, Anda akan mudah mendapatkan suntikan dana dari investor atau perbankan.

7. Selalu Mencoba Hal Baru
Usaha kecil rawan “terlalu nyaman di zona nyaman”. Maksudnya, jika dalam beberapa waktu And aterjebak dalam rutinitas usaha, Anda akan merasa jenuh dan malas dalam menjalankan usaha kecil Anda. Solusinya, selalu berikan sentuhan baru pada usaha Anda. Misalnya dengan mencari atau memproduksi barang baru setiap bulan, menanti interior toko setiap tiga bulan sekali, atau menerapkan pola pemasaran baru pada bisnis Anda. Jika dulunya Anda hanya berjualan offline, cobalah menjual secara online atau sebaliknya, jika biasanya berjualan online Anda bisa coba ikut bazaar dengan menyewa lapak saat ada pameran di tempat Anda. Hal baru inilah yang akna meyegarkan Anda saat mengelola bisnis sehingga Anda akan mencapai kesuksesan dalam binis Anda. Semoga berhasil!

Redaktur: Indriani Taslim


================================

PUSAT KURSUS BARBERSHOP: 
BARBERSHOP UNIVERSITY - MTC YOGYAKARTA

2 Pilihan Paket Kursus
MTC YOGYAKARTA

1. KELAS 6HARI biaya 1.750.000
2. KELAS 10HARI biaya 3.500.000

=================================

BARBERSHOP UNIVERSITY - MTC YOGYAKARTA
Pusat Pelatihan BARBERSHOP
TERBAIK DI INDONESIA

A. KELAS 6 HARI = Rp.1.750.000

1. Jumlah pertemuan yaitu 6hari @ 5 jam
2. Teori 10% dan Praktek 90%
3. Peralatan Praktek, model boneka dan model orang SUDAH disediakan oleh MTC
4. Langkah-langkah persiapan membuka usaha barber
5. Cara Mengelola Usaha Barber
====== bisa disalurkan kerja, GRATIS ASRAMA

BELAJAR: 
1. Cara menggunakan Peralatan Barbershop.
2. Cara memotong berbagai macam gaya rambut pria terkini.
3. Cara agar Berani dan Percaya diri saat memotong rambut.
4. Cara mencuci rambut
5. Cara memijat kepala.
6. Cara membuat HairTattoo.
7. Cara mencukur kumis.
8. Cara memberi Vitamin rambut.
9. Cara memberi Tonic pd rambut.
10. Cara Creambath
11. Cara mewarnai rambut.
12. Cara menggunakan pisau cukur.

================================

B. KELAS 10 HARI = Rp.3.500.000

1. Jumlah pertemuan yaitu 10hari @ 5 jam
2. Teori 10% dan Praktek 90%
3. Peralatan Praktek, model boneka dan model orang SUDAH disediakan oleh MTC
4. Langkah-langkah persiapan membuka usaha barber
5. Cara Mengelola Usaha Barber
======bisa disalurkan kerja, GRATIS ASRAMA

BELAJAR: 
1. Cara menggunakan Peralatan Barbershop.
2. Cara memotong berbagai macam gaya rambut pria terkini.
3. Cara agar Berani dan Percaya diri saat memotong rambut.
4. Cara mencuci rambut
5. Cara memijat kepala.
6. Cara membuat HairTattoo.
7. Cara mencukur kumis.
8. Cara memberi Vitamin rambut.
9. Cara memberi Tonic pd rambut.
10. Cara Creambath
11. Cara mewarnai rambut.
12. Cara menggunakan pisau cukur.
13. Cara memikat pengunjung sehingga menjadi pelanggan setia. 
14. Cara menjadi Hairstylist profesional.
15.  (Terpenting)Belajar Manajemen usaha Barbershop.
16. Cara merekrut karyawan yang setia.
17. Sistem penggajian usaha Barbershop.
18. Cara memasarkan usaha Barbershop.
19. Cara memasarkan usaha dengan facebook, twitter dan instagram.
20. Membuat perencanaan bisnis berupa Business Plan Usaha Barbershop.

============================

Semua sdh termasuk seetifikat, modul, model org yg dipotong, tanpa biaya tambahan apapun. Jd siswa tinggal bljr aja.

=============================

Follow INSTAGRAM MTC.
 ID: men.hits 

Semua murid MTC belajar pemahaman gaya rambut pria di INSTAGRAM MTC.
dibuka dan dilihat2 ya. Salam MTC!


=============================

SYARAT KURSUS 
BARBERSHOP UNIVERSITY - MTC YOGYAKARTA:

1. FK KTP 1LEMBAR
2. FOTO 4X6 2LEMBAR
3. PEMBAYARAN LUNAS DI HARI PERTAMA.
4. MEMILIKI NIAT YG KUAT UNTUK SUKSES DI BISNIS BARBERSHOP

==============================

CARA DAFTAR KURSUS
BARBERSHOP UNIVERSITY - MTC YOGYAKARTA:

1. TENTUKAN PILIHAN PAKET KURSUS.
2. TENTUKAN TGL MULAI KURSUS (KESEPAKATAN).
3. MULAI KURSUS SESUAI TGL KESEPAKATAN.
4. PEMBAYARAN LUNAS DI HARI PERTAMA KURSUS.


INFO LENGKAP SEGERA HUBUNGI KAMI:

BARBERSHOP UNIVERSITY 
PUSAT BELAJAR MANAJEMEN USAHA BARBERSHOP DAN KURSUS BARBERSHOP DI INDONESIA
=======================

BARBERSHOP UNIVERSITY
SMS/WA: 0858.7532.4564

=======================

Saturday, July 9, 2016

Begini Beda Tukang Pangkas dengan Barbershop



Begini Beda Tukang Pangkas dengan Barbershop


Sampai sekarang kios pangkas Sawargi tetap ramai, baik oleh pelanggan baru yang rata-rata anak muda atau para bapak yang sudah cocok potong rambut di tempat ini sejak masih remaja. TEMPO/Anwar Siswadi
TEMPO.CO, Jakarta - Belum sampai satu menit saya duduk di kursi Chuck's Barbershop, Andri, 32 tahun, sudah tahu persis masalah utama potongan rambut saya. “Tidak seimbang, jadinya sering berantakan,” ujar dia, "mengadili" potongan rambut saya yang disisir ke pinggir, Selasa, 28 Mei 2014. Menurut Andri, hal itu menjadi biang kerok rambut saya yang sulit rapi. Jadinya, rambut saya sering awut-awutan bak tokoh penyihir muda Harry Potter karya Joanne Kathleen Rowling itu.

“Rambutnya cepat tumbuh. Tapi sayang, yang sebelumnya motong main babat aja,” kata Andri menguraikan masalah kepala saya.

Maksud dia, kapster—alias tukang cukur, yang sebelumnya menggunting rambut saya--luput untuk memperhatikan jenis rambut. Padahal, tipe rambut tebal, kaku, dan cepat bertumbuh seperti saya tidak bisa sembarangan dibabat. "Kalau salah sedikit, bisa jigrak,” ujar Andri. Jigrak adalah istilah yang dia berikan jika rambut saya berdiri tidak keruan dan sulit rapi.

Walhasil, Andri tidak bisa mengubah rambut saya menjadi potongan slick back, yaitu disisir klimis ke belakang, dengan bagian kanan dan kiri yang ditipiskan. “Harus dibikin seimbang dulu,” kata dia. Itu berarti saya harus menunggu rambut saya tumbuh menjadi lebih terarah setelah "dikembalikan ke jalan yang benar" oleh Andri.



Chuck's Barbershop, yang berlokasi di dekat Kampus Syahdan Universitas Bina Nusantara, Jakarta Barat, bisa dikategorikan sebagai barbershop jenis baru di Jakarta. Jangan bayangkan barbershop usang dan berdebu, dengan handuk bau keringat atau alat cukur beraroma oli.

Biarpun terletak di sebuah gang, barbershop ini menggunakan penyejuk ruangan dan punya interior yang rapi. Lantainya terbuat dari kayu. Di bagian depan, ada kaca bertuliskan "Chuck's Barbershop" lengkap dengan logo kumis. Mirip seperti barbershop yang Anda lihat di iklan ataupun film-film produksi Hollywood.

Tidak lupa, ada barber's pole yang menandakan keberadaan barbershop ini. Barber's pole merupakan lampu berputar bergaris putih, merah, dan biru. Di Amerika Serikat, ini merupakan tanda resmi barber, alias penata rambut pria membuka praktek. Tradisi memasang tanda ini sebenarnya sudah ada sejak zaman pertengahan. Saat itu, barber—berasal dari bahasa Latin "barba" yang berarti janggut--bukan hanya menjadi tukang cukur rambut. Mereka juga diperbolehkan melakukan bedah dan cabut gigi.

Chuck's, yang dibuka sejak dua tahun lalu, bukan sekadar pangkas rambut biasa. Mereka tahu persis masalah kepala Anda dan membuka kesempatan untuk berkonsultasi. Persis seperti yang dilakukan oleh Andri tadi. Selain memangkas rambut, mereka bakal mencuci kepala Anda dengan sampo, memberikan handuk panas, dan mengoleskan wax untuk menata rambut.

Standar serupa juga diterapkan oleh Chief Barbershop di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Menurut pemilik Chief, Oky Andris, standar itulah yang membedakan barbershop dengan tukang pangkas rambut biasa. “Sebenarnya sih ada tiga kategori untuk tukang cukur pria,” kata Oky kepada Tempo. Kategori pertama merujuk pada tukang pangkas rambut biasa dengan rentang harga sekitar Rp 8.000. Lalu, di level berikutnya ada mini barbershop. “Biasanya tempatnya sudah rapi dan pakai AC,” kata Oky.

Sedangkan barbershop semacam Chuck's ataupun Chief dikategorikan sebagai barbershop yang lebih "serius". Mereka bukan hanya menawarkan tempat yang rapi, tapi juga konsultasi gaya rambut serta layanan yang lebih baik. Tentu, harga yang dibayarkan relatif lebih mahal dibanding pangkas rambut atau mini barbershop. Di Chuck's, misalnya, kita harus merogoh Rp 30 ribu untuk potong rambut, sampo, dan styling rambut. Untuk layanan yang kurang lebih sama, di Chief, Anda mesti merogoh kocek Rp 65 ribu, sudah termasuk pijat.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...